Rabu, 03 Juni 2015

Teknik Pemeriksaan Ankle Joint


Ankle Joint (pergelangan kaki) merupakan persendian yang paling sering mengalami cidera pada orang dewasa. Penentuan bagaimana penanganannya biasanya hanya berdasarkan pemeriksaan klinis dan interpretasi dari foto rontgen. 


Anatomi Fisiologi

Stabilitas pada Mortise ankle tergantung pada struktur tulang-tulang dan ligamen. Persendian utama berada diantara talus dan cekungan tibia. talus yang berbentuk seperti pelana kuda sangat pas posisinya dengan cekungan tibia dan benturan kecil saja pada keharmonisan dari tibiotalar joint ini akan mengurangi contact area dan akan membebani articular cartilago yang akan menyebabkan arthrosis. 
Pada sisi medial talotibial joint di topang dengan kuat oleh medial malleolus dan ligamen medial collateral, yang lebih kuat dari ligamen di sisi lateralnya. Pada sisi lateral ada penopang fleksibel yang dibentuk oleh lateral complex yang terdiri dari fibula, syndesmosis dan lateral Collateral bands.



Ligamen tibiofibula anterior dan posterior sering disebut sebagai syndesmosis anterior dan posterior. Ligamen lateral collateral menghubungkan distal fibula dengan talus dan calcaneus. Fleksibilitas dari lateral complex membuat talus dan fibula bergerak dan berputar selama gerakan normal dari ankle. Pergerakan fibula ini pada syndesmosis merupakan bagian penting dari fungsi normal ankle. 

Teknik Radiografi

Proyeksi yang sering digunakan pada pemeriksaan ankle joint adalah AP dan Lateral. Namun untuk memperjelas gambaran radiograf dari ankle khususnya proyeksi AP digunakan proyeksi yang disebut dangan Mortise View. Berikut adalah Teknik radiograf dan masing-masing proyeksi tersebut.

Proyeksi AP (Kaset ukuran 18x24 Cm, tanpa Grid) 

Posisi Pasien

Pasien diminta untuk supine di atas meja pemeriksaan. Untuk pemeriksaan ankle joint ini tidak disarankan diambil posisi pasien erect. Hal ini dikarenakan klinis-klinis yang membawa seseorang di foto ankle joint nya biasanya adalah kasus cidera pada ankle joint yang menyebabkan fraktur, dislokasi maupun ruptur pada ligamen. Jadi posisi pasien yang erect dikhawatirkan akan menambah rasa sakit pada pasien.

Posisi Objek

Bagian pertengahan ankle diposisikan pada pertengahan kaset dengan jari-jari kaki menghadap ke atas. Untuk proyeksi AP ini, kaki tidak dirotasikan kemana pun, jadi minta pasien untuk menahan posisi jari-jari kaki menghadap ke atas ini selama pemeriksaan berlangsung.

Central Ray (CR) dan Central Point (CP)

CR diarahkan tegak lurus vertikal terhadap kaset dengan CP pada pertengahan dari kedua malleolus (medial dan lateral malleolus). Malleolus adalah bagian yang terasa menonjol pada bagian samping dari ankle joint. Medial malleolus merupakan tonjolan yang bisa terasa pada sisi bagian dalam ankle joint yang merupakan milik dari os Tibia sedangkan Lateral malleolus merupakan tonjolan yang bisa terasa pada sisi bagian luar ankle joint yang merupakan milik dari os Fibula.


Proyeksi Lateral

Posisi Pasien


Pasien diposisikan duduk di atas meja pemeriksaan dengan kedua tungkai kaki diluruskan.

Posisi Objek


Tungkai kaki dari ankle joint yang akan diperiksa dirotasikan lateral sesuai dengan bagian mana yang terasa sakit. Jika bagian medial yang sakit, maka rotasikan kaki sampai bagian medial menempel pada kaset, begitu sebaliknya. Bagian tungkai kaki yang tidak diperiksa, difleksikan sehingga menjauhi ankle joint yang akan diperiksa. Kedua lengan tangan menempel pada meja pemeriksaan. Ini semua dimaksudkan agar pasien merasa nyaman dengan posisi ini.


Central Ray (CR) dan Central Point (CP)


CR diarahkan tegak lurus vertikal terhadap kaset. Pada proyeksi mediolateral (sinar lebih dulu pada sisi medial) maka CP pada Medial Malleolus, kemudian pada proyeksi lateromedial (sinar lebih dulu pada sisi lateral) maka CP pada Lateral  Malleolus.

Proyeksi Mortise View

Bagian pertengahan ankle diposisikan pada pertengahan kaset kemudian kaki di rotasikan ke arah dalam (endorotasi) sebesar 15 derajat. Hal ini dimaksudkan agar ketinggian lateral malleolus sejajar dengan medial malleolus (dalam kondisi kaki lurus tanpa rotasi, lateral malleolus lebih rendah dibandingkan dengan medial malleolus), sehingga nantinya akan memperlihatkan dengan jelas kedua space persendian baik lateral maupun medial.

Central Ray (CR) dan Central Point (CP)

CR diarahkan tegak lurus vertikal terhadap kaset. Pada proyeksi mediolateral (sinar lebih dulu pada sisi medial) maka CP pada Medial Malleolus, kemudian pada proyeksi lateromedial (sinar lebih dulu pada sisi lateral) maka CP pada Lateral Malleolus. 

0 komentar:

Posting Komentar